MEDAN – Gunung Sinabung kembali meletus dan melontarkan abu vulkanik setinggi 7.000 meter ke arah barat, kemarin, sekitar pukul 01.30 WIB. Sebanyak 1.293 jiwa pun dievakuasi ke tempat yang aman.
Sebanyak 891 warga Desa Mardinding diungsikan sementara ke Jambur di Kecamatan Tiga Dreket. Sedangkan402wargaDesaSukameriah ditampung di Jambur GPKP Payung dan Masjid Payung. Diperkirakan jumlah pengungsi akan bertambah lagi karena kemarin sore, warga di Desa Bekerah, Desa Simacem dan Desa Sukameriah sedang bersiap-siap mengungsi ke Namanteran. Belum semua warga di empat desa di radius 3 kilometer (Km) dievakuasi sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Tidak sedikit pula warga yang masih bertahan di rumah. Aparat TNI dan Polri berpatroli di Desa Bekerah untuk mengimbau warga mengungsi. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Gunung Sinabung masihmengeluarkanasaphitam dari puncak kawah. Gunung setinggi 2.460 meter ini masih tertutup awan bercampur dengan asap kehitaman dan gerimis. Aktivitas gunung masih menunjukkan peningkatan.
“Dari pukul 00.00-06.00 WIB terjadi 12 kali gempa vulkanik dalam, tiga kali gempa frekuensi rendah, lima kali gempa embusan asap, empat kali gempa tektonik jauh, dua kali gempa vulkanik dangkal dan tremor,” katanya dalam siaran persnya, kemarin. Menurut dia, BNPB telah menyampaikan saran kepada Bupati Karo Kena Ukur Jambi Surbakti agar mengambil langkah-langkah tanggap darurat, yakni mengadakan rapat koordinasi dengan semua unsur terkait, dan menetapkan status keadaan darurat.
Selain itu, menetapkan pos komando dan komandan tanggap darurat, melaksanakan rekomendasi PVMBG, berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut karena Kabupaten Karo belum membentuk BPBD. “Semua kendaraan penanggulangan bencana di BPBD Sumut dikerahkan ke Sinabung untuk melakukan penanganan darurat,” tukasnya. Kepala PVMBG Hendrasto menyebutkan, kenaikan status dari waspadamenjadisiagamulai Minggu (3/11) pukul 03.00 WIB.
Status ini ditetapkan karena adanya peningkatan kegempaan dan bertambah tingginya kolom letusan abu. “Saat terjadi erupsi, terdengar suara gemuruh sampai ke pos pengamatan Simpang Empat dengan lama 10 menit. Letusan Gunung Sinabung semakin sering dan letusannya terus meninggi. Kondisi ini hampir setiap hari terjadi dan tinggi kolom abunya cenderung semakin membesar seperti yang terjadi kemarin,” katanya. Meskipun tidak bisa dipastikan besaran letusan Gunung Sinabung, potensi kegempaaan masih terekam sejak kemarin pagi.
Artinya, potensi letusan gunung Sinabung masih akan terjadi. Dengan adanya peningkatan status menjadi siaga ini PVMBGmengimbaumasyarakat yang tinggal di lereng Gunung Sinabung, yakni Desa Sukameriah, Bekerah, Simacem dan Nardinding mengungsi ke tempat yang aman serta mengenakan masker. “Sebab, potensi letusan gunung bisa menghasilkan guguran batuan dan material vulkanik dan itu berbahaya bagi masyarakat.
Abu vulkaniknya bisa menganggu saluran pernapasan, dan material vulkanik yang berguguran bisa berakibat longsor dan membahayakan masyarakat,” tandasnya. Sementara itu, Kepala BPBD Sumut, Asren Nasution mengatakan, telah menginstruksikan masyarakat keempat desa yang berada di lereng Gunung Sinabungituuntuktidakberaktivitas dalam radius 3 km dari kawah Sinabung. “Badan PenanggulanganBencanaDaerahsudah melakukan pemantauan dan monitoring ke lokasi,” sebutnya.
sumber: http://www.koran-sindo.com/node/341930
0 komentar:
Posting Komentar