Berikut Penemuan Hewan-Hewan Raksasa yang pernah di temukan:
1. Petani di Cina Tangkap Tikus Seberat 5 Kilogram
Petani di China menangkap tikus got sepanjang 1 meter dan seberat 5 kg. Tikus got jumbo itu diklaim telah meneror desa dan memakan ikan-ikan secara rakus.
Tikus mengerikan itu memiliki bobot 10 kali lipat dari rata-rata tikus normal. Pertama kali terlihat saat sedang menyambar ikan seberat 3 kg dari kolam di sebuah desa di Shaoyang, Hunan.
Menurut laporan media setempat yang dimuat Daily Mail, Rabu (2/140/2013), si tikus terlihat mengarungi kolam dan menyeret ikan besar ke pinggir sebelum menelannya utuh dengan rahang yang sangat besar.
Petani lokal pun kemudian bersatu untuk menangkap binatang pengerat, yang telah memicu teror di antara warga desa. Mereka akhirnya berhasil memojokkan si tikus jumbo sebelum membunuh dengan senjata seadanya.
Setelah berhasil membunuh si tikus, para petani hendak memasak bintang pengerat jumbo itu. Namun yang terjadi, pisau dapur yang mereka gunakan untuk memotong si tikus jumbo itu justru patah. Kulit tikus itu ternyata sangat tebal.
Tikus secara tradisional dimakan di Guangdong, Cina selatan. Biasanya mereka menyajikannya dalam bentuk semur, direbus atau dimasak dalam sup. Selain itu juga terkadang disajikan dalam bentuk dipanggang dan digantung bersama bebek.
Binatang pengerat yang dapat membawa penyakit mematikan itu diyakini warga di Cina selatan tiga kali lebih bergizi daripada ayam.
2. Monster Cumi-Cumi Terdampar di Spanyol
Pengunjung pantai di Cantabria, Spanyol, baru-baru ini dikejutkan oleh sebuah hewan layaknya monster yang terdampar di pesisir. Setelah didekati, ternyata itu adalah seekor cumi-cumi raksasa berukuran 30 kaki atau 9 meter.
Dikutip dari Softpedia (4/10), bangkai hewan raksasa dengan berat 182kg ini ditemukan dengan badan yang masih utuh.
Bangkai cumi-cumi raksasa ini sekarang telah diangkut dan dikirim ke Maritime Museum of Cantabria, Spanyol. Diduga, ini merupakan spesies yang sebelumnya pernah dilihat di perairan Jepang pada tahun 2004 silam.
Rencananya, cumi-cumi yang biasa hidup di kedalaman antara 1000 dan 3000 kaki (305-915 meter) ini akan dibedah dan kemudian diawetkan untuk dipajang di museum. Hanya saja hal tersebut belum mencapai keputusan akhir.
Dikutip dari Softpedia (4/10), bangkai hewan raksasa dengan berat 182kg ini ditemukan dengan badan yang masih utuh.
Bangkai cumi-cumi raksasa ini sekarang telah diangkut dan dikirim ke Maritime Museum of Cantabria, Spanyol. Diduga, ini merupakan spesies yang sebelumnya pernah dilihat di perairan Jepang pada tahun 2004 silam.
Rencananya, cumi-cumi yang biasa hidup di kedalaman antara 1000 dan 3000 kaki (305-915 meter) ini akan dibedah dan kemudian diawetkan untuk dipajang di museum. Hanya saja hal tersebut belum mencapai keputusan akhir.
Buaya bernama Lolong ini resmi dinobatkan Rekor Dunia Guinness sebagai buaya terbesar yang pernah ditangkap di dunia. Lolong berukuran 6,17 meter dengan bobot lebih dari satu ton. Walikota tempat Lolong ditangkap, Bunawan, Filipina, Edwin Cox Elorde mengaku telah melihat buaya dengan ukuran lebih besar lolos ketika Lolong ditangkap.
Lolong ditangkap warga pada 2011 di Bunawan, provinsi Agusan del Sur, daerah terpencil selatan Filipina. Lolong ditangkap menggunakan perangkap kabel baja setelah perburuan selama tiga minggu. Perburuan ini dilakukan setelah seorang anak kecil meninggal pada 2009 dan ada nelayan yang menghilang. Pejabat setempat menjelaskan kerbau juga telah diserang buaya di lokasi ini.
Walikota Bunawan, Edwin Cox Elorde memimpin penangkapan yang melibatkan 100 orang. Buaya ini ditarik dari muara sungai dengan tali. Setelah terikat, Lolong diderek ke dalam truk.
Menurut Elorde, nama Lolong berasal dari nama petugas lingkungan pemerintah yang meninggal karena serangan jantung ketika perjalanan menuju Bunawan untuk membantu menangkap hewan buas ini.
Tertangkapnya Lolong tidak mengakhiri teror. Elorde masih khawatir ada buaya raksasa lain mengintai di wilayah itu. Penduduk desa tetap waspada ketika memancing di Bunawan pada malam hari.
Elorde mengatakan pernah melihat buaya yang lebih besar lolos ketika Lolong ditangkap. Menurut Guardian, dia kini telah membentuk tim baru untuk mencari reptil raksasa itu. Elorde tinggal menunggu pemerintah memberikan izin memburu buaya yang diklaim lebih besar dari pemecah rekor Guinness itu.
Lolong ditangkap warga pada 2011 di Bunawan, provinsi Agusan del Sur, daerah terpencil selatan Filipina. Lolong ditangkap menggunakan perangkap kabel baja setelah perburuan selama tiga minggu. Perburuan ini dilakukan setelah seorang anak kecil meninggal pada 2009 dan ada nelayan yang menghilang. Pejabat setempat menjelaskan kerbau juga telah diserang buaya di lokasi ini.
Walikota Bunawan, Edwin Cox Elorde memimpin penangkapan yang melibatkan 100 orang. Buaya ini ditarik dari muara sungai dengan tali. Setelah terikat, Lolong diderek ke dalam truk.
Menurut Elorde, nama Lolong berasal dari nama petugas lingkungan pemerintah yang meninggal karena serangan jantung ketika perjalanan menuju Bunawan untuk membantu menangkap hewan buas ini.
Tertangkapnya Lolong tidak mengakhiri teror. Elorde masih khawatir ada buaya raksasa lain mengintai di wilayah itu. Penduduk desa tetap waspada ketika memancing di Bunawan pada malam hari.
Elorde mengatakan pernah melihat buaya yang lebih besar lolos ketika Lolong ditangkap. Menurut Guardian, dia kini telah membentuk tim baru untuk mencari reptil raksasa itu. Elorde tinggal menunggu pemerintah memberikan izin memburu buaya yang diklaim lebih besar dari pemecah rekor Guinness itu.
Sekretaris Sumber Daya Alam dan Lingkungan Filipina, Ramon Paje menyambut gembira pengumuman Lolong sebagai Rekor Dunia Guinness. Gelar baru dan pertumbuhan perhatian masyarakat terhadap Lolong akan membantu orang-orang menyadari keragaman hayati sekitarnya. Kesadaran ini diharapkan dapat memicu keinginan untuk melindungi satwa. Paje akan merekomendasikan pemerintah untuk membantu Bunawan menjadi tujuan wisata lingkungan.
Daftar Guinness dibuat berdasarkan data yang dikumpulkan pakar buaya, Adam Britton. Dia mengukur hewan buas ini langsung di kandang Lolong, Pusat Penelitian dan Taman Ekologi Bunawan.
Setelah klaim rekor diumumkan, Britton mengucapkan selamat kepada Lolong dalam blognya.
"Saya tidak menyangka bisa melihat buaya lebih besar dari 20 kaki dalam hidup saya. Ini bukan pengalaman yang mudah saya lupakan," tulis Britton yang menjadi mitra senior penelitian buaya berbasis di Australia dan grup konsultasi Big Gecko.
Britton menilai buaya seberat 1,075 kilogram ini dapat memberi dampak besar bagi konservasi buaya di Filipina.
Hasilnya, Senator Filipina baru-baru ini memperkenalkan resolusi untuk memperketat perlindungan hukum terhadap buaya air asin dan buaya Filipina. Spesies ini dinyatakan terancam punah berdasarkan data Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam.
Daftar Guinness dibuat berdasarkan data yang dikumpulkan pakar buaya, Adam Britton. Dia mengukur hewan buas ini langsung di kandang Lolong, Pusat Penelitian dan Taman Ekologi Bunawan.
Setelah klaim rekor diumumkan, Britton mengucapkan selamat kepada Lolong dalam blognya.
"Saya tidak menyangka bisa melihat buaya lebih besar dari 20 kaki dalam hidup saya. Ini bukan pengalaman yang mudah saya lupakan," tulis Britton yang menjadi mitra senior penelitian buaya berbasis di Australia dan grup konsultasi Big Gecko.
Britton menilai buaya seberat 1,075 kilogram ini dapat memberi dampak besar bagi konservasi buaya di Filipina.
Hasilnya, Senator Filipina baru-baru ini memperkenalkan resolusi untuk memperketat perlindungan hukum terhadap buaya air asin dan buaya Filipina. Spesies ini dinyatakan terancam punah berdasarkan data Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam.
4. Ular Raksasa di Temukan di Indonesia
Seekor ular raksasa berenang di Sungai Baleh, Sibu, Serawak, bagian utara Kalimantan yang masuk wilayah Malaysia.
Sebuah foto ular raksasa terlihat berenang melenggak-lenggok di sebuah sungai tropis yang dikelilingi oleh hutan gambut. Ular berwarna hitam itu sangat besar, hampir memenuhi sungai yang terletak di tengah-tengah hutan rawa yang rimbun. Air beriak di kiri kanannya. Kabarnya, foto itu diambil dari sebuah helikopter, 11 Februari 2009 lalu.
Foto itulah yang menjadi perdebatan luas di Malaysia saat ini. Kalimantan memang memiliki ular-ular raksasa. Namun selama ini, ular yang besar yang baru ditemukan adalah sejenis sanca atau python atau masyarakat Kalimantan menyebutnya ular sawah, yang panjangnya belasan meter.
Namun ular yang terlihat di foto dan beredar luas di internet, termasuk Youtube, jauh lebih panjang dan besar dibanding temuan python selama ini. Diperkirakan panjangnya 100 kaki atau sekitar 33 meter.
Gambar tersebut diambil oleh anggota tim wilayah bencana banjir yang kemudian diterbitkan oleh Utusan Sarawak, sebuah koran lokal, pekan lalu. New Straits Times di Kuala Lumpur, juga memuat foto tersebut yang kemudian dirilis oleh The Telegraph, Inggris.
Ada juga yang tidak mempercayai foto itu dan menganggapnya rekayasa semata. Hal ini karena terlalu jauhnya pengambilan gambar ular tersebut. Benar atau tidak, foto itu sudah membuat masyarakat di sekitar Serawak, khususnya Sibu, ketakutan. Sebab, sungai itu merupakan urat nadi transportasi masyarakat selama ini.
Berdasarkan legenda yang hidup di masyarakat setempat, memang dipercaya tentang adanya anaconda di kawasan tersebut yang bernama Nabau. Menurut kepercayaan, Nabau merupakan ular dengan panjang 80 meter dengan kepala naga dan tujuh lubang hidung. Masyarakat desa yang tinggal di sungai Baleh Borneo mempercayai makhluk mistik tersebut. Selain itu, masyarakat memang sering melihat ular-ular besar di kawasan itu.
Nah, pertanyaannya, bila foto itu asli, apakah ular yang terlihat itu sejenis python atau anaconda? Hingga kini memang belum ditemukan adanya anaconda di Kalimantan, kecuali dalam film Anaconda: The Hunt For The Blood Orchid yang laris itu.
Rekor ular terpanjang saat ini memang anaconda (eunectes) dari Amazone. Anaconda merupakan keluarga boa. Panjang anaconda yang baru ditemukan adalah 50 kaki, namun para ilmuwan percaya ada anaconda yang panjangnya 80 kaki, bahkan 100 kaki dari temuan kulit ular tersebut oleh sebuah ekspedisi ilmuwan Inggris tahun 1992. Dalam keluarga anaconda, menurut situs lingkungan Mongabay, yang terbesar adalah anaconda hijau (Eunectes murinus). Panjangnya mencapai 43 meter.
Python Asia adalah ular terpanjang kedua. Ilmuwan menyebutnya Asiatic Reticulated Python (python reticulatus). Python terpanjang yang ditemukan di kawasan Kalimantan panjangnya 33 kaki, dan merupakan rekor dunia sanca terpanjang saat ini. Para ilmuwan percaya panjang python bisa mencapai 50 kaki atau sekitar 15 meter.
Bedanya, anaconda lebih langsing dan ahli berenang. Sementara python lebih gemuk dan hanya suka kelembaban, bukan di air. Anaconda menggigit mangsanya sampai mati sebelum menelan, sementara python menggunakan kekuatannya dengan membalut mangsa sampai tulang-belulangnya hancur atau tak bergerak lagi, kemudian ditelan bulat-bulat.
Awal Februari, para ilmuwan menemukan fosil ular seberat sebuah mobil kecil. Ular itu diperkirakan bisa melumat binatang seukuran sapi. Monster sepanjang 45 kaki bernama Titanoboa sangat besar dan hidup dengan memakan buaya dan kura-kura raksasa. Beratnya mencapai 1,25 ton. Ia biasa merayap di sekitar hutan-hutan tropis Amerika Selatan 60 tahun silam
Sebuah foto ular raksasa terlihat berenang melenggak-lenggok di sebuah sungai tropis yang dikelilingi oleh hutan gambut. Ular berwarna hitam itu sangat besar, hampir memenuhi sungai yang terletak di tengah-tengah hutan rawa yang rimbun. Air beriak di kiri kanannya. Kabarnya, foto itu diambil dari sebuah helikopter, 11 Februari 2009 lalu.
Foto itulah yang menjadi perdebatan luas di Malaysia saat ini. Kalimantan memang memiliki ular-ular raksasa. Namun selama ini, ular yang besar yang baru ditemukan adalah sejenis sanca atau python atau masyarakat Kalimantan menyebutnya ular sawah, yang panjangnya belasan meter.
Namun ular yang terlihat di foto dan beredar luas di internet, termasuk Youtube, jauh lebih panjang dan besar dibanding temuan python selama ini. Diperkirakan panjangnya 100 kaki atau sekitar 33 meter.
Gambar tersebut diambil oleh anggota tim wilayah bencana banjir yang kemudian diterbitkan oleh Utusan Sarawak, sebuah koran lokal, pekan lalu. New Straits Times di Kuala Lumpur, juga memuat foto tersebut yang kemudian dirilis oleh The Telegraph, Inggris.
Ada juga yang tidak mempercayai foto itu dan menganggapnya rekayasa semata. Hal ini karena terlalu jauhnya pengambilan gambar ular tersebut. Benar atau tidak, foto itu sudah membuat masyarakat di sekitar Serawak, khususnya Sibu, ketakutan. Sebab, sungai itu merupakan urat nadi transportasi masyarakat selama ini.
Berdasarkan legenda yang hidup di masyarakat setempat, memang dipercaya tentang adanya anaconda di kawasan tersebut yang bernama Nabau. Menurut kepercayaan, Nabau merupakan ular dengan panjang 80 meter dengan kepala naga dan tujuh lubang hidung. Masyarakat desa yang tinggal di sungai Baleh Borneo mempercayai makhluk mistik tersebut. Selain itu, masyarakat memang sering melihat ular-ular besar di kawasan itu.
Nah, pertanyaannya, bila foto itu asli, apakah ular yang terlihat itu sejenis python atau anaconda? Hingga kini memang belum ditemukan adanya anaconda di Kalimantan, kecuali dalam film Anaconda: The Hunt For The Blood Orchid yang laris itu.
Rekor ular terpanjang saat ini memang anaconda (eunectes) dari Amazone. Anaconda merupakan keluarga boa. Panjang anaconda yang baru ditemukan adalah 50 kaki, namun para ilmuwan percaya ada anaconda yang panjangnya 80 kaki, bahkan 100 kaki dari temuan kulit ular tersebut oleh sebuah ekspedisi ilmuwan Inggris tahun 1992. Dalam keluarga anaconda, menurut situs lingkungan Mongabay, yang terbesar adalah anaconda hijau (Eunectes murinus). Panjangnya mencapai 43 meter.
Python Asia adalah ular terpanjang kedua. Ilmuwan menyebutnya Asiatic Reticulated Python (python reticulatus). Python terpanjang yang ditemukan di kawasan Kalimantan panjangnya 33 kaki, dan merupakan rekor dunia sanca terpanjang saat ini. Para ilmuwan percaya panjang python bisa mencapai 50 kaki atau sekitar 15 meter.
Bedanya, anaconda lebih langsing dan ahli berenang. Sementara python lebih gemuk dan hanya suka kelembaban, bukan di air. Anaconda menggigit mangsanya sampai mati sebelum menelan, sementara python menggunakan kekuatannya dengan membalut mangsa sampai tulang-belulangnya hancur atau tak bergerak lagi, kemudian ditelan bulat-bulat.
Awal Februari, para ilmuwan menemukan fosil ular seberat sebuah mobil kecil. Ular itu diperkirakan bisa melumat binatang seukuran sapi. Monster sepanjang 45 kaki bernama Titanoboa sangat besar dan hidup dengan memakan buaya dan kura-kura raksasa. Beratnya mencapai 1,25 ton. Ia biasa merayap di sekitar hutan-hutan tropis Amerika Selatan 60 tahun silam
Ingin Punya Donatur BLOG?
Silahkan Klik di Bawah ini :
0 komentar:
Posting Komentar